Hanya beberapa nama yang sudah merampungkan urusan kontrak dan kerja sama mereka untuk musim 2023 dan 2024 mendatang.
Masih banyak pembalap yang belum menuntaskan masalah ini, termasuk banyak pembalap papan atas. Salah satunya juara dunia bertahan, Fabio Quartararo.
El Diablo akan habis masa kontraknya dengan Yamaha di akhir musim 2022 ini, untuk masa depan rider Prancis itu ingin memilih dengan sangat hati-hati.
Quartararo bersedia bertahan di timnya saat ini, Monster Energy Yamaha, tapi dengan syarat utama motor harus dibenahi, semua kekurangan Yamaha saat ini harus diatasi.
“Kami kekurangan top speed, tapi motor kami fantastis. Terlepas dari top speed, saya tidak bisa mengatakan apa-apa untuk ditingkatkan, karena ternyata sangat baik, saat pengereman bagus.. motor bekerja dengan sangat baik,” kata Quaratraro setelah menang di Portugal seperti diberitakan Marca.
Tapi…”Motornya bekerja sedemikian rupa sehingga jika tidak bekerja, Anda tidak bisa bertarung untuk posisi seperti ini.
Saya merasa jauh lebih baik di trek ini dan hanya itu, tapi tidak ada yang benar-benar berubah.
Kami belum membuat perbaikan di motor, kita sudah tahu bagaimana itu berkembang,” tambahnya menjelaskan.
Selain itu, masalah gaji menjadi urusan kedua, tapi pihak Quartararo dikabarkan meminta terlalu tinggi hingga 10 juta Euro, namun baru-baru ini disebut sudah diturunkan sedikit.
Prioritas Yamaha tentu ingin mempertahankan Quartararo, karena terbukti hanya dia yang mampu tampil cepat dengan M1.
Tapi Yamaha juga punya rencana cadangan jika terpaksa kehilangan Quartararo.
Pembalap Portugal, Miguel Oliveira disebut-sebut sudah dihubungi oleh Yamaha lewat ayahnya yang sekaligus menjadi manajer, yakni Paulo.
Oliveira sendiri akan habis kontraknya dengan KTM akhir musim ini, dengan pilihan utamanya bertahan di KTM.
Tapi pilihn ke Yamaha tidak benar-benar tertutup. Menarik menanti perkembangan selanjutnya.
