Jorge Martin resmi menjadi Juara Dunia MotoGP 2024. Martin memupuskan harapan Francesco ‘Pecco’ Bagnaia yang menang 11 kali di balapan utama hari Minggu MotoGP 2024. Di sisi lain, Martin hanya menang 3 kali di balapan utama. Kok bisa jadi juara dunia?
Menang di seri terakhir di Barcelona, Pecco Bagnaia setara dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang mencatat 11 kemenangan dalam satu musim. Namun, poin Bagnaia selisih 10 dari sang juara dunia Jorge Martin.
Ducati Lenovo Team Manager Davide Tardozzi mengungkapkan Jorge Martin bisa jadi juara dunia MotoGP 2024 karena lebih konsisten selama melakoni balapan tahun ini. Martin lebih sedikit gagal finish dibanding Bagnaia. Podium non-juara 1 yang diraih Martin juga lebih banyak.
“Jorge pantas mendapatkan gelar ini karena ia cepat dan jelas meraih lebih banyak podium. Jadi pada akhirnya ia lebih baik mengelola balapan dan ia akhirnya menjadi juara,” kata Tardozzi dalam wawancara dengan MotoGP.com.
Dilansir Crash, Tardozzi mengatakan, Pecco Bagnaia lebih banyak mengalami gagal finish. Beberapa kesalahan Bagnaia sepanjang musim ini membuat nomor keramat #1 direbut Jorge Martin.
“Sayangnya ia membuat beberapa kesalahan. Delapan kali tanpa poin (DNF/gagal finis), itulah alasan mengapa ia tidak memenangkan kejuaraan. Delapan tanpa poin versus tiga untuk Martin. Namun pada akhirnya, saya pikir ia menyandang nomor satu selama dua tahun karena ia pantas mendapatkannya, karena ia seorang juara. Dan saya yakin ia akan berjuang untuk kejuaraan tahun depan juga,” ujar Tardozzi.
Martin hanya empat kali gagal finis di Sprint Race maupun balapan utama. Sedangkan Bagnaia secara total delapan kali gagal menyentuh garis finis, lima kali di balapan utama dan Sprint Race tiga kali.
“Jorge melakukan pekerjaan bagus. Dalam hal konsistensi, dia lebih baik. Dia finis 16 kali sepanjang musim dan itu luar biasa. Dari sisi kami,kamihanya kurang beruntung dan melakukan beberapa kesalahan. Jadi sulit untuk dibayangkan bisa menang juara dengan delapan kali ‘nol’ (tanpa poin),” tutur riderDucatiLenovoitu.
“Kami juga melampaui jumlah poin musim lalu meski dengan delapan kali tanpa poin. Jadi saya pikir kami sudah melakukan pekerjaan bagus dan hampir mendominasi balapan tapi itu saja belum cukup,” sambungnya lagi.
Comment