PEMBALAP Monster Energy Yamaha, Alex Rins menyebut MotoGP Mandalika 2024 sebagai salah satu balapan terberat. Pembalap berjuluk The Bakery harus rela finis paling belakang pada balapan tersebut.
Rins mengawali balapan yang berlangsung di Sirkuit Mandalika pada Minggu (29/9) lalu dari posisi 15. Pada akhirnya, eks rider Suzuki Ecstar itu harus puas finis posisi 12, yang mana itu merupakan posisi terakhir.
Pasalnya, banyak rider yang berguguran pada sesi balapan utama MotoGP Mandalika 2024. Bayangkan saja, ada sembilan rider yang gagal finis seperti Marc Marquez, Enea Bastianini, Aleix Espargaro, sampai Luca Marini.
Rins sebenarnya menilai kalau Yamaha memulai seri balapan tersebut dengan baik. Namun nyatanya, hasilnya tidak sesuai yang dibayangkan. Sampai-sampai hal itu membuatnya frustrasi.
“Saya sedikit sedih, frustrasi, karena kami memulai hari Jumat dengan cukup baik dengan progres yang bagus, tapi kami tidak bisa melanjutkan progres tersebut,” kata Rins, dilansir dari Motosan.
Rins mengakui balapan MotoGP Mandalika 2024 menjadi salah satu seri balapan terberatnya. Kendati begitu, tandem dari Fabio Quartararo itu patut bersyukur karena dirinya mendapat empat poin.
“Sabtu sangat berat, dan bahkan Minggu juga cukup sulit. Ini adalah salah satu balapan terberat saya di kejuaraan dunia dan saya finis di posisi terakhir,” ungkap Rins.
Lebih lanjut, Alex Rins mengungkapkan faktor yang membuatnya kesulitan di Sirkuit Mandalika. Kata dia, motor yang ditungganginya tidak memiliki akselerasi dan kehilangan grip belakang ketika memasuki tikungan tujuh.
Pedro Acosta Disebut Mirip Marc Marquez dan Valentino Rossi Masa Muda, Usai Jadi Runner-Up MotoGP Mandalika 2024
“Di lap pertama, begitu mulai balapan, saya masuk ke tikungan 7 tanpa akselerasi dan kehilangan grip belakang sepenuhnya. Kami tahu bahwa akan sulit untuk memanaskan ban belakang, untuk mencapai suhu yang tepat, tapi lebih sulit dari yang kami perkirakan,” tandas Rins.
Sementara, Jorge Martin sukses merajai Sirkuit Mandalika pada MotoGP Mandalika 2024. Kemudian podium dua diraih oleh Pedro Acosta, dan Francesco Bagnaia podium tiga.